Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Panorama yang Indah, di Balik Backround Gunung Willis

 

Indahnya panorama alam

Panorama yang indah saat ke Magetan, banyak objek wisata Magetan yang bisa dikunjungi. Sayangnya, kami berburu dengan waktu. Bukan untuk berlibur, melainkan untuk acara nikahan sahabat.

Sejak pagi, hati ini tergetar, bayangan gunung lawu lebih mengena saat perjalanan menuju Magetan rumah teman saya. Sebentar lagi ia akan menikah, kami (suami, anak, dan saya) berburu waktu. Supaya tidak kemalaman.

Saya tidak mengira, kalau hari itu hanya saban sebentar saja kunjungnya. Di balik lelahnya perjalanan ke Gresik, rewang di adik yang sedang ada acara 6 bulanan tadi malam. Ternyata suami memberikan kabar positif, kalau ia setuju dengan ideku untuk berangkat menghadiri akad nikah teman dekatku, pagi itu.

Cerita Perjalanan Menuju Rumah Teman di Magetan

Sebelum acara Nikahan


Sebelum melesat ke Magetan, saya mendengarkan cerita dari saudara ipar yang sedikit mengetahui keadaan alam di daerah Magetan. Ia mempunyai kegemaran mendaki gunung, jadi sudah tahu sih lalu lalang kendaraan di sana, yang katanya jarang ada bis masuk langsung ke sana.

Namun itu tidak terlalu penting bagi kami yang datang ke sana hanya menaiki kendaraan sepeda motor. Woh, jauh banget loh, apalagi keadaan lelah habis bersih-bersih acara tingkepan.

Di tambah lagi, posisi waktu itu, saya hamil muda bun. Tetapi karena tekad ingin datang ke sana, menemui sahabat, budal saja deh. (eh maaf campur bahasa jawa ya)

Perjalanan, sering sekali saya ingatkan suami buat hati-hati saat jalan terlalu terjal dan banyak lubangnya. Lumayan jauh nih perjalanannya, tetapi saya dan anak, sudah siap jika harus ada halangan batu atau jalan berlubang.

Ketika mau sampai ke Magetan, tepatnya di Nganjuk, kami pun sejenak berhenti. Untuk sekadar melepas lelah, dan tempat duduk yang sudah terlanjur panas.

Makan-makan di warung pun menjadi solusi mengobati rasa lapar, dan sekadar menghilangkan haus. Si kecil bersama saya, makan kuah rawon, suami minta pecel aja, katanya kangen. Padahal aku juga kangen loh sama pecel, hehe. Tapi saya tahan, kan demi anak, lebih baik makan yang berkuah.

Ada teman saya yang juga berangkat waktu itu menuju ke sana, tetapi karena acara masih besok, dia dan calon suaminya, memilih menginap di penginapan, daripada menjadi beban yang punya gawe.

Itung-itung jalan-jalan bareng pasangan mumpung liburan katanya, hehe. Padahal kalau ke sana nanti ketemu saya, soalnya saya nggak sampai besok. Tapi ya sudah lah, karena kami terlanjur nggak janjian. Saya dan suami kan ndadak datang.

Akhirnya kami pun melanjutkan perjalanan, hanya saja kurang legah saat di sana, tetapi perjalanan lancar sih.

Gunung Lawu, Menjadi Andalan Objek Wisata Magetan

Saya dan suami pun mengejar waktu, sepanjang perjalanan, saya selalu berimajinasi tentang wisata Magetan yang luar biasa. Ada sebuah gunung termasuk dalam kawasan mistis, eh tapi gunung di Indonesia mempunyai ceritanya sendiri-sendiri loh, banyak yang mistis.

Gunung itu adalah Gunung Lawu, dengan ketinggian yang banget tingginya, saya tidak ingat ada cerita apa saja, yang pasti di balik hawa mistis menyimpan keindahan yang tiada tara.

Bagi teman-teman yang pernah ke Magetan, sudah tentu tahu wisata Danau Sarangan kan? Ternyata danau ini hanyalah sebagian pesona gunung Lawu loh, dia masih berada di kaki gunungnya.

Bayangin kalau sudah sampai di atas puncak gunung ini? pasti indahnya melebihi Danau Sarangan.

Saya pernah ke Sarangan satu kali, ada sebuah air terjun yang begitu indah, atau danaunya, terlihat gunung Lawu dari danau itu, bagus banget pokoknya jika di foto.

Dua ikon itu, menjadikan Magetan sangat berkesan.

Apa Hubungan Gunung Willis, Sebuah Destinasi Wisata Madiun

Waktu terus saja berjalan, saya harus segera bergegas melanjutkan perjalanan. Saya dan suami memutuskan untuk tidak menginap di rumah teman saya, karena suami besoknya harus kerja siang. Kalau berangkat dari rumah teman, agaknya tidak akan sampai rumah dalam waktu yang tepat.

Sore itu, kami langsung melesat menuju rumah saudara, setelah kami berpamitan, dan si kecil ternyata baru saja terlanjur membaur dengan teman saya ini. Kami pun berpisah dengan suasana haru dan agak berat melangkah, tetapi mau bagaimana, tetap harus berangkat.

Jika tidak, perjalanan akan semakin malam. Belum lagi cuaca yang tidak menentu, terkadang hujan yang turun secara mendadak.

Rencana, suami bilang kita tidak bisa menginap di rumah teman, tetapi karena sudah lama tidak mengunjungi saudara yang ada di Madiun, suami bilang, ke Madiun saja. 

Perjalanan di sore hari itu, membuat diriku masuk ke dalam suasana pegunungan yang sangat indah. Karena perjalanan itu dari Magetan ke Madiun, perasaan saya mengatakan bahwa gunung itu adalah gunung Lawu, padahal saya sudah berada di Madiun.

Penasaran, saya pun mencoba tanya ke suami, deretan gunung apakah itu? Suasana sore hari, di mana cahaya matahari masih terlihat, namun mulai berubah berwarna merah, membuat keindahan gunung itu semakin tampak.

Suami pun menjawab, itu gunung Willis. Gunung Willis ini perbatasan antara Madiun dan Ponorogo. Namun dalam catatan yang saya temukan di internet, ternyata Gunung Willis ini sangat besar loh. Karena ia termasuk dalam 6 wilayah, yaitu Kabupaten Nganjung, Kediri, Tulungagung, Madiun, Ponorogo, dan Trenggalek.

Tetapi jika berbicara tentang destinasi wisata Madiun, gunung ini lebih dikenal masuk dalam kawasan destinasi Madiun. Hal ini karena catatan sejarah yang lebih kepada asal-usul gunung Willis.

Catatan Sejarah Gunung Willis

Sebuah gunung yang secara geografis terletak di banyak daerah ini, ternyata memiliki ketinggian sebesar 2563 m (8409 ft) dengan titik koordinat 7.808 derajat S, 111.758 derajat E. Kalau letaknya, sudah tidak diragukan lagi, masuk kawasan Jawa Timur.

Apa saja sih cerita mistis yang membangun gunung Willis ini?

1. Manusia Tarzan

Saya cerita sekilas saja ya, banyak kok informasi terkait ini. Ternyata cerita tentang adanya Tarzan, dalam kisah nyata, masih bisa ditemukan. Di Gunung Willis ini, ada Tarzan khas sana, ia benar sudah lama sekali tinggal di hutan Gunung Willis. Sekaligus perilakunya, yang mirip Tarzan, begitu juga dengan tampilannya.

2. Munyuk Bertapa

Bercerita tentang Munyuk, Munyuk ini bentuk rupanya, seperti Monyet atau bisa dikatakan seperti manusia. Ia bisa Anda temukan di antara air terjun tepatnya di mulut gua yang dekat dengan air terjun.

Dengan warna hitam legam, serta ada tumbuh bulu-bulu di sekitar tubuh, wes pokoknya kayak monyet bentuknya. Jika Anda masih bingung, apa anehnya dengan makhluk ini? ia terdiam seperti patung, tetapi sesekali berubah arah, mengikuti arah mata hari tenggelam.

Tetapi tidak semua orang bisa melihatnya, karena orang khusus yang dikaruniai indra ke-enam yang bisa melihat.

3. Baru Klinting

Pengen saya, cerita banyak tentang baru Klinting ini. Nanti deh ya, bisa cerita banyak, sekarang sekilas saja. Yang pasti Baru Klinting adalah sosok makhluk beruba belut berukuran raksaksa. Ia tinggal di danau Ngebel.

Danau Ngebel masih sangat dekat dengan gunung Willis, dan tentunya masih ada sejarah yang berhubungan dengan gunung Willis. Untuk info lanjut, nanti kapan-kapan saya ceritakan.

Lima kisah di atas, masih sangat diyakini oleh masyarakat sekitar dan orang yang percaya kepada mitos itu. Jika ada yang ragu-ragu, lebih baik tidak kesana, saat ke sana jangan coba-coba menantang keyakinan yang ada, khawatir terjadi apa-apa.

Karena alam yang bebas seperti pegunungan yang jarang tersentuh oleh aktivitas manusia, tentu ada hal-hal gaib yang lebih kuat, bisa-bisa Anda tidak kembali pulang.

Kalau Anda pergi ke Malang, juga banyak wisata gunung di sana. Namun yang menjadi favorit, adalah wisata wahana air, seperti Waterpark Malang.

Penutup

Alhamdulillah, saya bisa menuliskan cerita ini, meski pas say abaca-baca, ini tulisan apa ya? Hanya ingin berbagi informasi kepada pembaca, bahwa wisata di Jawa Timur di mana ada kota Madiun dan Magetan yang sangat berkesan.

Semoga tulisan ini menginspirasi Anda untuk lebih dekat mengenal alam ya, semoga bermanfaat.





Nur Chafshoh Sa'idah
Nur Chafshoh Sa'idah Ibu dengan 2 anak, domisili Sidoarjo Jatim. Lulus KPI UINSA Surabaya tahun 2017, wanita kelahiran Gresik 1994 ini mulai bergelut dengan literasi sejak 2013, menjadi Content Writer sejak 2019, Karya buku di antaranya Manuskrip 70 Tahun Indonesia Merdeka (2016) sebuah antologi puisi, Villain (2021) novel Fantasi garapan duet, Kumpulan Cerita Anak Cerdik (2021) bersama Elfamediatama, Parenting Bala-Bala 1 Minggu 1 Cerita Bukan Resep Pengasuhan Abal-Abal (2021) karya non fiksi bareng para blogger, kunjungi rumah literasinya alfattahparenting.com dan nurchabisnis.com, perempuanberkarya.com, membuka Jasa Penulis Pena Alfattah. IG: @nurchafshoh FB: Pena Alfattah Twitter: @nurchafshoh

Posting Komentar untuk "Panorama yang Indah, di Balik Backround Gunung Willis"