Cuaca Ekstrem di Makkah, 7 Imbauan Penting agar Jemaah Tetap Sehat Jelang Puncak Hari Arafah
Hai Sobat Alfattah, kabar tentang jamaah haji selalu diupdate karena pantauan kesehatan para jamaah menjadi informasi yang selalu ditunggu oleh banyak, terkhusus keluarganya. Info kesehatan sangat penting, jika kalian merasa sanga penting banget dan ingin mencari web yang selalu update dengan info kesehatan, bisa klik saja web insanupdate.id ya teman-teman!
Kabar Terkini Jamaah Haji
Menjelang puncak ibadah haji di Arafah (Armuzna), para jemaah dihadapkan pada tantangan besar: cuaca ekstrem dan kepadatan jemaah yang meningkat signifikan. Suhu di Makkah mencapai 42–46°C, dengan lebih dari 71.000 jemaah haji Indonesia telah tiba, dan angka ini akan terus bertambah hingga mencapai 203.000 orang.
Menurut Kepala Bidang Kesehatan PPIH Arab Saudi, dr. M. Imran, kondisi ini meningkatkan risiko gangguan kesehatan seperti kelelahan, dehidrasi, hingga penyakit serius seperti ISPA, hipertensi, dan diabetes. Per 18 Mei 2025, tercatat 1.167 kasus ISPA, dan 28 jemaah telah wafat, sebagian besar akibat penyakit jantung dan infeksi sistemik.
Untuk menjaga kesehatan di tengah kondisi yang menantang ini, berikut 7 imbauan penting dari PPIH yang perlu diperhatikan jemaah:
1. Istirahat Cukup Sebelum Umrah Wajib
Setelah tiba di Makkah, jangan langsung beraktivitas berat. Istirahat yang cukup membantu tubuh beradaptasi dengan cuaca panas dan mencegah kelelahan dini.
2. Hindari Keluar Hotel pada Siang Hari
Cuaca terpanas terjadi antara pukul 10.00–16.00 WAS. Batasi aktivitas di luar ruangan pada jam-jam ini untuk menghindari heatstroke dan dehidrasi.
3. Perbanyak Minum Air, Jangan Tunggu Haus
Disarankan minum 200 cc air setiap jam, terutama saat berada di luar ruangan. Air zamzam menjadi pilihan utama karena kandungannya yang menyehatkan.
4. Gunakan Masker Bila Batuk atau Flu
Masker membantu mengurangi penularan ISPA, yang saat ini menjadi penyakit paling umum di kalangan jemaah. Jaga etika batuk dan bersin di tempat umum.
5. Kurangi Aktivitas Berat Bagi yang Memiliki Penyakit Kronis
Jemaah dengan hipertensi, diabetes, dan gangguan pernapasan sebaiknya fokus pada ibadah ringan seperti zikir, tadarus, dan sedekah, serta menghindari aktivitas berat seperti umrah sunah.
6. Gunakan Kursi Roda untuk Tawaf dan Sa’i
Khusus lansia dan disabilitas, penggunaan kursi roda saat menjalankan ritual di Masjidil Haram sangat dianjurkan, dengan pendamping dari jemaah yang lebih muda dan sehat.
7. Rutin Konsultasi ke Dokter Kloter
Setidaknya satu kali dalam seminggu, jemaah diimbau untuk berkonsultasi dengan dokter kloter, minum obat secara teratur, dan melaporkan keluhan sesegera mungkin.
Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Agama dan Kementerian Kesehatan terus berupaya memberikan pelayanan terbaik agar seluruh jemaah dapat menjalankan ibadah haji dengan aman, nyaman, dan dalam kondisi sehat. Kedisiplinan jemaah dalam menjaga kesehatan menjadi kunci utama keberhasilan ibadah di Tanah Suci.
Persiapan Kesehatan Calon Jemaah Haji Sebelum Berangkat ke Tanah Suci
Ibadah haji merupakan perjalanan spiritual yang panjang dan menguras fisik. Setiap tahun, jutaan umat Muslim dari seluruh penjuru dunia berbondong-bondong menuju Tanah Suci untuk menunaikan rukun Islam kelima ini. Karena aktivitas fisik yang padat dan kondisi cuaca ekstrem di Arab Saudi, aspek kesehatan menjadi hal yang sangat penting untuk dipersiapkan oleh setiap calon jemaah haji. Persiapan yang matang akan membantu jemaah menjalankan ibadah dengan lancar dan aman.
Berikut adalah beberapa persiapan kesehatan yang perlu diperhatikan oleh para calon jemaah haji:
1. Pemeriksaan Kesehatan Menyeluruh
Langkah awal yang wajib dilakukan adalah melakukan pemeriksaan kesehatan secara menyeluruh (medical check-up). Pemeriksaan ini meliputi:
- Tes darah lengkap
- EKG (elektrokardiogram) untuk melihat kondisi jantung
- Rontgen dada
- Pemeriksaan tekanan darah, kadar gula, dan kolesterol
Pemeriksaan ini bertujuan untuk mengetahui kondisi fisik jemaah dan mendeteksi penyakit kronis atau potensi gangguan kesehatan yang bisa muncul selama ibadah haji.
2. Vaksinasi Wajib dan Tambahan
Pemerintah Arab Saudi mewajibkan jemaah haji mendapatkan beberapa jenis vaksin sebelum masuk ke negara tersebut, antara lain:
- Vaksin meningitis (ACYW135): Wajib dan harus diberikan minimal 10 hari sebelum keberangkatan.
- Vaksin influenza: Disarankan terutama bagi jemaah lansia dan penderita penyakit kronis.
- Vaksin pneumokokus: Disarankan bagi usia di atas 65 tahun atau penderita penyakit paru kronis.
Vaksinasi ini penting untuk melindungi jemaah dari penyakit menular, mengingat tingginya kepadatan manusia selama musim haji.
3. Pengelolaan Penyakit Kronis
Bagi jemaah yang menderita penyakit kronis seperti diabetes, hipertensi, atau asma, perlu berkonsultasi secara rutin dengan dokter sebelum keberangkatan. Beberapa hal yang harus diperhatikan:
- Pastikan obat-obatan dibawa dalam jumlah cukup untuk kebutuhan selama di Tanah Suci.
- Bawa catatan medis atau surat dari dokter tentang riwayat penyakit.
- Pelajari cara penggunaan obat-obatan darurat, seperti inhaler atau insulin.
4. Latihan Fisik Ringan dan Teratur
Ibadah haji memerlukan stamina tinggi karena banyaknya aktivitas berjalan kaki, berdiri lama saat wukuf, tawaf, dan sai. Oleh karena itu, latihan fisik sejak jauh hari sangat penting:
- Jalan kaki secara rutin minimal 30 menit setiap hari.
- Latihan pernapasan dan peregangan.
- Jika memiliki keterbatasan fisik, konsultasikan alternatif ibadah kepada pembimbing haji.
- Latihan fisik ini dapat dimulai minimal tiga bulan sebelum keberangkatan agar tubuh lebih siap menghadapi ibadah yang menuntut tenaga.
5. Menyiapkan Obat dan Alat Kesehatan Pribadi
Selain obat-obatan rutin, jemaah juga disarankan membawa perlengkapan pribadi, seperti:
- Masker dan hand sanitizer
- Obat diare, demam, flu, dan salep anti iritasi
- Plester luka, perban, dan obat antiseptik
- Alas kaki yang nyaman dan tidak licin
- Krim tabir surya untuk menghindari sengatan matahari
- Menjaga kebersihan diri dan lingkungan juga sangat penting untuk mencegah infeksi selama berada di tempat yang padat jemaah.
6. Edukasi dan Penyuluhan Kesehatan
Calon jemaah haji sebaiknya mengikuti penyuluhan dan manasik haji yang juga memuat informasi kesehatan. Melalui kegiatan ini, jemaah akan mendapatkan wawasan tentang:
- Cara menjaga kebugaran selama haji
- Tindakan darurat jika jatuh sakit
- Penggunaan toilet umum yang higienis
- Etika menjaga kesehatan bersama di lingkungan ramai
7. Mental dan Emosional yang Sehat
Kesehatan bukan hanya soal fisik, tapi juga mental. Persiapan mental seperti:
- Meningkatkan kesabaran dan keikhlasan
- Mengurangi stres dengan zikir dan doa
- Membiasakan tidur cukup dan makan teratur
Mental yang tenang dan stabil sangat membantu jemaah menghadapi situasi yang penuh tantangan, seperti antrian panjang, cuaca panas, dan kerumunan besar.
Apa Itu Web insanupdate.id?
Dunia digital di zaman sekarang, punya beribu manfaat yang bisa kita dapatkan, ya meskipun tidak bisa dipungkiri, masih banyak juga sisi negatif nya. Tapi mari kita coba buat cari apa saja manfaat dari dunia digital? Memberikan akses informasi yang lebih cepat sehingga masyarakat lebih mudah mendapatkan edukasi yang tepat dengan cepat.
Sumber informasi ada banyak, bisa dengan web atau blog yang selalu update dengan info dan berusaha paling akurat, salah satunya insanupdate.id sebagai web yang berjuang memberikan info kepada pembaca setia atau pembaca baru.
Adapun informasi tersebut meliputi berita tentang
- kecantikan
- kesehatan
- teknologi
- keuangan
- news
Yang tentu saja tidak sembarangan dalam menggali informasi, kamu bisa membaca tentangnya secara lengkap langsung di webnya.
Ada kontaknya juga loh, jadi kalau kalian mau memberikan saran dan kritiknya, bisa langsung hubungi kontaknya agar insanupdate.id lebih memberikan sumbangsih informasi yang lebih tepat dan dapat dipercaya, mereka selalu berusaha memberikan yang terbaik dan memperbaiki apa yang kurang. Selamat membaca!
Posting Komentar untuk "Cuaca Ekstrem di Makkah, 7 Imbauan Penting agar Jemaah Tetap Sehat Jelang Puncak Hari Arafah"