Refleksi Kepenulisan dari Alfattahparenting.com
Hai Sobat Alfattah, setelah sekian lama, penulis Alfattahparenting.com alias ownernya mager nggak effort nulis di blog. Sekarang mencoba refleksi, kembali ke masa lalu, merabah, kenapa semangatnya menurun?
Dunia kepenulisan, dulu memang hobiku banget dong! Bahkan di setiap akhir tahun atau mau mengawali tahun ajaran baru, sudah pasti akan mengevaluasi diri dengan terapi menulis.
Entah karena kesibukan, atau terlalu condong dengan problem kehidupan yang dihadapi, daya minat kepenulisan jadi menghilang begitu saja, seperti ada magnet yang tiba-tiba terlepas.
Tapi baiklah, mari kita evaluasi, kenapa aku kok jadi gini? Haha.. biasanya kalau refleksi kayak gini, nulisnya di kertas aja, tapi sekarang pengen dong, nulis yang plong pokoknya nulis ngalir tapi dipos, biar lebih legah dan ketemu jawabannya. Yuk ikuti hasil tulisan asal jadi ini,🫣🫣.
Evaluasi Semangat Kepenulisan, Faktor Magnet Nulis Tiba-Tiba Hilang
Kalau dulu, aku hanyalah butiran debu yang pengen jadi penulis andal meskipun sampai sekarang masih abal-abal😂, tapi dulu fokus masih tetap kuat dong, dan sekarang sudah jadi ibu, istri, mantu dan lain-lain yang penuh dengan tantangan di depan mata, nah kiranya kenapa kok sampai minat nulis jadi hilang? Ini penyebabnya:
Kesibukan yang Terlalu dibuat-buat
Nggak ada kesibukan yang hakiki sebagai ibu rumah tangga kecuali penggawean rumah yang seabrek. Eh asal tahu aja, sebenarnya jadi ibu rumah tangga itu nggak gampang, ya meskipun kelihatannya nyuantai gitu ya, tapi beberes adalah kegiatan yang tidak ada usai.
Mengapa kok tulisannya ada kata dibuat-buat? Ya karena faktor ekonomi nan tidak mencukupi, jadi cari kerjaan tambahan lain😁. Padahal itu merusak fokus bre... Jadi nggak fokus nulis, cuan di kepenulisan menghilang.
Padahal dulu job job nulis bersliweran. Ya aku merangkap jadi affiliator lah, ngepos di facebook pro dan lain-lain, nyoba peruntungan di bidang konten kreator.
Sudah sibuk di kepenulisan yang perharinya butuh nulis biar ada pemasukan, terus kesibukan di rumah yang tidak berkesudahan, ditambah lagi, kegalauan ekonomi yang kian membuncah karena berulang kali, keluarga kecil kita diterpa ujian di soal ekonomi, kok nggak soal IPA atau pelajaran lain aja sih😁.
Lah kok apa nggak boleh merangkap menjadi konten kreator? Boleh banget dong, masih sangat relevan, tapi sadar nggak sih, penghasilan cuan dan kekuatan mencari cuan di kepenulisan aja belum kuat, kok pindah haluan yang belum tentu menghasilkan? Kan nantinya capek yang belum tentu mendapat jawaban tuntas ekonomi?
Ya begitulah pada kenyataannya, tapi tentu saja ada hikmah di balik itu, nanti aku ceritakan ya!
Soal Anak yang Tambah Banyak😆😆
Ini nulis seru-seruan aja ya, jadi jangan terlalu dibaca serius, buat refleksi diri aja, biar akunya tambah semangat menulis.
Weleh weleh namanya juga udah berkeluarga udah nikah, dan pastinya ada suami, jadi kalau nambah anak terus ya wajar. Hehe.
Cuman kalau anak banyak, kudu siap-siap ribet aja, gawean dan nambah penghasilan digas. Tapi kalau aku IRT full, sambilannya aja kayak gini, sambil rebahan juga bisa dilakukan🫣😅😅.
Sayangnya, sambilannya semakin berkurang, karena riweh anak, tapi jadi tambah lebih banyak ide untuk ditulis sih, contohnya soal parenting.
Soal Job Endorse?
Yang mau kolaborasi? Hayuk merapat😊😊, aku juga sekarang nyebrang ke endorse ya, maklum emak-emak kudu lebih ekstra jeli cari cuan🥹😅😅. Ada kesempatan, gas aja.
Iyups, sekarang kalau mau endorse mah bisa di blog ini, alfattahparenting.com atau bisa di sosmedku, instagram, facebook, tiktok atau akun shopee juga ada.
Jadi yang mau kolab bisa merapat ya, makasih banyak, semoga sukses selalu.
Posting Komentar untuk "Refleksi Kepenulisan dari Alfattahparenting.com"