Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Mengenalkan Kearifan lokal Nyadran, Megengan dan Barikan di Sidoarjo dengan Internetnya Indonesia

Gambar Sajian Makanan Barikan

Sobat Alfattah, menjadi warga Sidoarjo selama kurang lebih 5 tahun, membuat saya mulai mengerti akan pentingnya saling menghargai budaya dan kearifan lokal.

Ada banyak sekali, kearifan lokal yang unik dan jarang ditemui, namun banyak juga yang mirip.

Hanya istilah atau nama dan tempat yang membedakan, sedangkan cara ritual, ada kemiripan.

Namun, tidak bisa dipungkiri, kalau diceritakan semuanya nggak bakal muat. 

Jadi, saya pun akan memilih tiga kearifan lokal yang unik di Sidoarjo, dan ada sisi lain yang bakal membuat kamu bertambah ilmu serta butuh kepedulian masyarakat.

Mau cerita apa sih? Ini dia, Nyadran, Megengan serta Barikan, kearifan lokal apakah itu? Yuk ikuti artikel ini sampai selesai ya!

Pengertian Kearifan Lokal, Lalu Apa Kearifan Lokal Sidoarjo?

Apa sih pengertian kearifan lokal itu? Nggak usah berlama-lama, yuk langsung baca selengkapnya tentang kearifan lokal.

Istilah kearifan lokal ada di dalam Undang-Undang No. 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup. 

Kearifan Lokal tentu saja sebuah budaya yang mempunyai nilai budi luhur yang dilakukan secara turun-temurun oleh suatu daerah atau tempat, yang mustinya harus dijaga serta dilestarikan.

Kalau penasaran, ada tradisi apa, di antaranya Lelang Bandeng, Nyadran, Barikan, Megengan, Wayang Kulit, Munggut dan lain sebagainya. 

Bermula dari tinggal di Sidoarjo, sebagai kota Udang dan julukan lainnya, ternyata kota ini menyimpan berbagai kearifan lokal yang sudah melekat di desa-desanya.

Sekarang sudah bisa dihitung tahun, tinggal di daerah ini, kini lumayan mengenal beberapa kearifan lokal yang wajib banget buat diikuti.

Istilah baru pun saya kantongi, seperti adanya Megengan, dan Barikan yang akan saya ceritakan di sini.

Megengan dan Barikan, sebenarnya istilah ini tidak terlalu asing bagi kalian yang tinggal di daerah. Hanya saja cara yang dilakukan akan sedikit berbeda dari setiap daerahnya.

Megengan, kata yang biasa digunakan untuk acara ruwat desa, atau selamatan untuk desa, namun kalau di daerah Krembangan, Taman Sidoarjo, dilakukan sebelum datang bulan Puasa Ramadhan.

Hal ini biasanya dilakukan oleh warga dalam menyambut datangnya bulan Suci Ramadhan, menandakan masih kentalnya Islam di daerah tersebut, tradisi mengaji tadarus saat ramadhan sehabis tarawih pun masih sangat rutin dilaksanakan. Datang ke makam keluarga sehari sebelum Ramadhan tiba, juga masih menjadi tradisi yang tidak bisa ditinggalkan.

Selain Megengan, ada juga tradisi Barikan. Barikan ini sebenarnya juga punya kemiripan dalam segi niat dari kegiatan Megengan, yaitu menyelenggarakan acara atau hajatan dalam rangka berharap keselamatan dari Tuhan.

Hal yang membedakan, Barikan di Krembangan ini biasanya dilaksanakan pada acara 17 Agustus, di mana semua daerah di Indonesia akan mengadakan kegiatan yang berbeda-beda dalam rangka meramaikan hari kemerdekaan Indonesia.

Acaranya bisa mulai pada malam atau sore, tetapi biasanya kebanyakan Barikan ini dilaksanakan pada malam hari. Itu dia beberapa kearifan lokal yang ada di daerah rumahku, namun di bawah ini saya juga memberikan penjelasan tentang Nyadran, salah satu tradisi suatu desa di Sidoarjo yang tak kalah menarik.

Ketika Nyadran Bersinergi dengan Internetnya Indonesia

Membuat sebuah ulasan tentang kearifan lokal, tentu menjadi hal yang sangat saya senangi. Karena memberikan informasi yang bisa berdampak pada edukasi masyarakat agar mereka mau membuka diri dan peduli dengan kearifan lokal di daerahnya.

Bahkan yang belum mengerti tentang tradisi lokal daerah itu, bisa mengerti dan mau menghargai tradisi, cara tahu ada tradisi itu, salah satunya dengan bantuan internet.

Daripada penasaran, pada sub kali ini kita akan lebih menjelaskan tentang Nyadran. Mengulik informasi dari suami saya, sebagai seorang yang telah lebih lama tinggal di Sidoarjo, Nyadran ini sebenarnya juga ada di luar kota Sidoarjo loh.

Jadi sebenarnya memang banyak tradisi yang hampir mirip-mirip dengan tradisi lokal daerah di lain tempat, tapi, sudah pasti ada yang membedakan.

Nyadran di Sidoarjo, lebih tepatnya tradisi ini lebih dikenal dan kental di daerah Sidoarjo Desa Balongdowo, dengan melibatkan makanan khas Sidoarjo, yaitu Kupang.

Sebagai tempat penghasil Kupang, daerah ini juga berlaku menjalankan tradisi yang biasanya diadakan di waktu tertentu lebih tepatnya di bulan Ruwah sebelum datangnya bulan puasa ramadhan, tradisi itu adalah Nyadran.

Sebuah upaya pengambilan Kupang di laut Madura, dengan ritual dan cara tersendiri, dibarengi niat agar dijauhkan dari balak dan sebagainya, dan tentunya sebagai upaya menghargai adat budaya leluhur bangsa.

Kupang memang menjadi makanan favorit di kawasan Sidoarjo, Surabaya, dan sekitarnya. Lokasi tempat tinggal yang dekat dengan selat Madura, membuat warga Balongdowo pun memiliki mata pencaharian sebagai penjual Kupang.

Tradisi Nyadran, pun menjadi kebiasaan rutin yang dilakukan oleh warganya.

Dengan bantuan internet, terutama internetnya Indonesia, salah satunya IndiHome sebagai penyedia internet rumah yang dapat diandalkan, diharapkan bisa membuat tradisi Nyadran dan kearifan lokal lainnya di daerah Sidoarjo bisa membuat tradisi ini tetap awet dan dipertahankan.

IndiHome Telkom Group, Misi Penting Mengenalkan Kearifan Lokal

Jangan pernah menyerah berjuang mempertahankan budaya tradisional yang masih bagus untuk dijaga. Kearifan lokal yang beragam, semestinya harus tetap dilestarikan.

IndiHome bersama Telkom Group pun turut andil untuk bisa menjaga tradisi lokal atau daerah. Tema kearifan lokal pun kini menjadi perbincangan dan mencoba gait para blogger untuk ikut andil dalam menuliskan tema ini.

Di dalam tulisan saya ini, mencoba mengutarakan berbagai tradisi atau kearifan lokal khas Sidoarjo, baik yang saya tinggali, langsung kearifan lokal daerah domisili, atau bahkan Sidoarjo di desa lain dengan keunikannya.

Gerakan ini tidak hanya untuk saya dan teman-teman ya, tetapi semua kalangan masyarakat di Indonesia, dengan harapan bisa mengenal lebih dekat dan menghargai kearifan lokal daerah lainnya.

Mengapa IndiHome? Jaringan sinyal yang kuat, dan kekuatan internet yang sudah merata, membuat penyebaran informasi kearifan lokal pun lebih mudah tersebar dan terkenal ke seluruh Nusantara.

Semoga IndiHome sebagai internetnya Indonesia dan seluruh keluarga besar Telkom Group bisa memberikan yang terbaik untuk bangsa kita, salam literasi, salam kearifan lokal.




Nur Chafshoh Sa'idah
Nur Chafshoh Sa'idah Ibu dengan 2 anak, domisili Sidoarjo Jatim. Lulus KPI UINSA Surabaya tahun 2017, wanita kelahiran Gresik 1994 ini mulai bergelut dengan literasi sejak 2013, menjadi Content Writer sejak 2019, Karya buku di antaranya Manuskrip 70 Tahun Indonesia Merdeka (2016) sebuah antologi puisi, Villain (2021) novel Fantasi garapan duet, Kumpulan Cerita Anak Cerdik (2021) bersama Elfamediatama, Parenting Bala-Bala 1 Minggu 1 Cerita Bukan Resep Pengasuhan Abal-Abal (2021) karya non fiksi bareng para blogger, kunjungi rumah literasinya alfattahparenting.com dan nurchabisnis.com, perempuanberkarya.com, membuka Jasa Penulis Pena Alfattah. IG: @nurchafshoh FB: Pena Alfattah Twitter: @nurchafshoh

Posting Komentar untuk "Mengenalkan Kearifan lokal Nyadran, Megengan dan Barikan di Sidoarjo dengan Internetnya Indonesia"